TUgas 5
Kecepatan
Kecepatan laju dari suatu pergerakan kendaraan dihitung
dalam jarak persatuan waktu.
dimana,
V :
kecepatan (km/jam)
d :
jarak (km)
t :
waktu (jam)
Dalam suatu aliran
lalu lintas yang bergerak setiap kendaraan mempunyai kecepatan yang berbeda
sehingga aliran lalu lintas tidak mempunyai sifat kecepatan yag tunggal akan
tetapi dalam bentuk distribusi kecepatan kendaraan individual. Dari distribusi
kecepatan kendaraan secara diskrit, suatu nilai rata – rata atau tipikal
digunakan untuk mengidentifikasikan aliran lalu lintas secara menyeluruh.
Ada dua jenis analisis kecepatan yang dipakai pada studi
kecepatan arus lalu-lintas yaitu :
a.
Time mean speed (TMS), yaitu rata-rata kecepatan dari seluruh kendaraan
yang melewati suatu titik pada jalan selama periode waktu tertentu.
b.
Space mean speed (SMS), yaitu rata-rata kecepatan kendaraan yang
menempati suatu segmen atau bagian jalan pada interval waktu tertentu.
Terdapat 3 jenis klasifikasi utama kecepatan yang
digunakan yaitu :
a.
Kecepatan setempat (Spot Speed), yaitu kecepatan kendaraan pada suatu
saat diukur dari suatu tempat yang ditentukan.
b.
Kecepatan bergerak (Running Speed), yaitu kecepatan kendaraan rata-rata
pada suatu jalur pada saat kendaraan bergerak (tidak termasuk waktu berhenti )
yang didapatkan dengan membagi panjang jalur yang ditempuh dengan waktu
kendaraan bergerak menempuh jalur tersebut.
c.
Kecepatan perjalanan (Jeourney Speed), yaitu kecepatan efektif kendaraan yang
sedang dalam perjalanan antara dua tempat, yang merupakan jarak antara dua
tempat dibagi dengan lama waktu bagi kendaraan untuk menyelesaikan perjalanan
antara dua tempat tersebut, dengan lama waktu ini mencakup setiap waktu
berhenti yang ditimbulkan oleh hambatan lalu lintas.
Perbedaan analisis dari kedua jenis kecepatan di atas
adalah bahwa TMS adalah pengukuran titik, sementara SMS pengukuran berkenaan
dengan panjang jalan atau lajur.
Kerapatan
Kerapatan adalah jumlah kendaraan yang
menempati suatu panjang jalan atau lajur dalam kendaraan per km atau kendaraan
per km per lajur. Nilai kerapatan dihitung berdasarkan nilai kecepatan dan
arus, karena sulit diukur dilapangan.
dirumuskan,
dimana,
q : arus
(smp/jam)
Vsms :
space mean speed (km/jam)
Ketiga unsur karakteristik dasar lalu
lintas merupakan unsur pembentuk aliran lalu lintas yang akan mendapatkan pola
hubungan :
1.
Kecepatan dengan Kerapatan
2.
Arus dengan Kecepatan
3.
Arus dengan Kerapatan
Kepadatan lalu lintas adalah mungkin yang terpenting
diantara ketiga parameter aliran lalu lintas tersebut, karena terkait dengan
permintaan lalu lintas yang dibangkitkan dari berbagai tata guna lahan,
bangkitan sejumlah kendaraan yang terdapat pada suatu segmen tertentu dari
jalan raya. Kepadatan juga merupakan ukuran yang penting untuk mengetahui
kualitas arus lalu lintas, dimana hal tersebut mengukurprkiraan kendaraan,
factor – factor yang mempengaruhi kebebasan maneuver dan kenyamanan psikologis
dari pengendara.
Hubungan antara Kecepatan, Arus, dan Kepadatan
Kecepatan v.s. Kepadatan adalah
linier yang berarti bahwa semakin tinggi kecepatan lalu
lintas, dibutuhkan ruang bebas yang
lebih besar antar kendaraan yang mengakibatkan jumlah kendaraan perkilometer
menjadi lebih kecil.
Kecepatan v.s. arus adalah
parabolik yang menunjukkan bahwa semakin besar arus,
kecepatan akan turun sampai suatu titik
yang menjadi puncak parabola tercapai kapasitas
setelah itu kecepatan akan semakin
rendah lagi dan arus juga akan semakin mengecil.
Arus v.s. kepadatan juga
parabolik semakin tinggi arus akan semakin tinggi kepadatannya
sampai suatu titik dimana kapasitas
terjadi, setelah itu semakin padat maka arus akan semakin kecil.
Komentar
Posting Komentar